Throttle body merupakan komponen injeksi yang berfungsi sebagai pengatur debit angin sistem injeksi. Komponen utama dalam throttle body adalah throttle valve yang berguna mengatur debit udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar. Udara tidak dihitung dari debitnya tetapi hanya dihitung dari berapa besarnya bukaan throttle valve. Dengan tekanan dan suhu yang sama pasti akan menghasilkan volume udara yang sama dari bukaan throttle valve tersebut.
Untuk mengatasi perbedaan suhu dan tekanan udara yang ekstrim yang bisa membuat perbedaan volume udara berbeda maka dibuat sensor pada throttle body yaitu sensor suhu dan sensor tekanan udara. Bahkan suhu mesin juga berpengaruh terhadap laju udara di mesin yang tentu membuat oerbedaan volume yang ekstrim maka dibutuhkan sensor suhu mesin. Setelah keluar dari ruang pembakaran akan dihitung pula hasil pembakaran yang sedemikian rupa kesemua faktor akan diproses pada ECM yang kemudian menghasilkan debit bahan bakar yang disemprot injektor sesuai dengan volume bahan bakar untuk mencapai pembakaran yang sempurna.
Throttle body akan kotor jika penyaringan anginnya jelek sehingga sangat tergantung oleh kondisi filter udara. Filter udara yang kotor tentu tidak dapat menyaring udara dengan baik sehingga akan mengotori throttle body.
Dengan merawat filter udara maka sama juga dengan merawat throttle body. Pada umumnya filter udara diganti setiap 16.000 km. Posisi lubang pemasukan angin sangat berpengaruh pada kualitas filter angin. Semakin ke bawah maka semakin mudah kotor oleh debu maka motor matic lebih cepat kotor dibandingkan tipe bebek. Apalagi tipe sport yang filter di bawah jok motor.
Pernyataan di atas juga bisa di balik, kondisi seperti apa filter angin yang sudah harus diganti. Setelan angin yang kotor menandakan filter sudah kotor dan didukung pula dengan warna pembakaran busi yang putih senagai efek debit udara yang berkurang.