Launching Honda CBR 250 CC 2 silinder sudah digaungkan. Motorpun sudah sampai di dealer dealer. Iklannya pun sudah nongol di tv. Semuanya menyajikan keunggulan motor ini, dari gas tanpa kabel gasnya hingga rem ABS nya. Sebagai mekaniknya sendiri, bagaimana sih Pandangan mekanik tentang CBR 250 cc 2 silinder ini? Pastinya cari info kalo ditanya pelanggan dan tentunya cara nyervis kalo motor ini sudah mengaspal. Inilah hasil dari pengamatan mekanik tentang CBR 250 cc 2 silinder ini.
Dari segi body, desainnya kompak semua mengusung tema yang sama. Bodinya terkesan lancip untuk membelah angin. Cober depan memasang lampu yang sipit menunjukkan model kekinian. Bodi tengah penutup mesin terkesan kokoh dan gahar dengan diberi ekor yang kecil. Rear fender mengusung tema sport abis, pasti jadi buruan nantinya untuk di pasang di motor kesayangan. Berbeda dengan pendahulunya, tangki motor yang di banderol 67 juta ini memiliki speedometer yang ciamik. Dengan teknologi full led digital dengan teknologi layaknya monitor yang diberi sinyal dari ECM. Tapi pertanyaannya, kalo terkena sinar matahari langsung apa tidak mudah hilang kecerahannya ya? Lebih baik parkirnya diperhatikan deh
Lampu lampu full LED dengan headd lamp yang bertema hiu. Tema hiu inj mulai populer dari mio soul, sepertinya...haha. Hingga merambat ke vario 150 dan akhirnya dibterapkan di motor CBR 250 RR Throttle By Wire ini. Lampu kota menyajikan lampu yang putih terang dengan warna sein atau reteng yang dengan desain reflektor membuat cahaya lebih optimal dipantulkan. Namun sayang kalo sampai rusak bagian depan, harus siap siap mengocek uang lebih dalam. Pasalnya head lamp dan seinnya menyatu.
Tangkinya dibalut dengan cover bagian kanan kirinya agar mengesankan lebih ekslusif. Namun desain seperti ini malah terkesan abal abal, seperti byson di yamaha. Ada yang menarik di bagian firing kanan kirinya. Honda mulai menggunakan sirip hiu, dibagian bawah. Atau mungkin hanya tebeng untuk menhindari cipratan air pas hujan kali ya. Tapi dari segi adanya striping di bagian ini yang bertuliskan CBR tentunya honda ingin konsumen melihat sirip ini dengan sugguh sungguh. Tapi apa yang desainer honda berkonsumsi 1,9 liter oli ini sepertinya tidak sampai. Gagal paham.
Desain aneh lainnya pada lubang di bawah jok boncenger. Gak ada fungsinya sama sekali. Dan pada sirip di bagian fender belakang juga sama, apa fungsinya. Dari titik ini motor ini terkesan lebay. Mungkin mereka menerka nerka apa yang diharapkan konsumen dengan harga motor 67 juta yang paling mahal di kelas 2 silinder ini. Mungkin akan jadi trenseter, kalo booming...
Desain mesin sudah mantap dengan menyajikan 3 mode penggunaan, model gas nyaman, standar, dan galak. Ni honda cerdik, sepertinya mau menyisir pasar baru. Terkenal mahal mungkin ingin ke pasar big bike hemat bahan bakar. Proapeknya mungkin pelajar. Mahasiswa yang pemula membawa motor dan pingin dompetnya aman.
Pada kaki kaki mengusung up side down yang asli alisa kanan dan kirinya fungsinya beda. Dan belakang gunakan sok yang bisa disetel 5 kekuatan per. Katanya sih, arm belakang pake alumunium bertekanan tinggi sebagai dampak kurang suksesnya arm tahun kemarin.
Alumuniumnya di cetak dan dipres pada tekanan tinggi kemudian masih dilihat jika retam tidaknya pake laser. Memang sepertinya partnya mahal mahal, bikin harganya selangit.
Honda mengeluarkan seri ABS dan Non ABS. Hal ini aneh, karena sok depan sudah Up side down tapi belum ABS. Seharusnya mungkin serinya non ABS adalah sok depan biasa, panel speedometernya manual, gasnya pake kabel, arm belakangnya besi aja, tangkinya gak perlu pake cover. Pasti harganya turun drastis dan terjangkau. Kebanyakan yang diharapkan peminat hanya dari 2 silindernya. Apakah mumpuni dikelasnya atau tidak.
Jelasnya cek videonya dulu...
No comments:
Post a Comment